Rabu, 30 Maret 2011

FanFic - Love Bang! Bang! pt.4


Title : Love Bang! Bang! (part 4_? *still doesn’t know*)
Genre : romance,comedy
Cast : BigBang,sandara (2ne1)
New cast : park bom,caherin (2ne1)
Author : arinilulu


_author pov_
Hari sudah semakin siang,jiyong yang kelelahan bersiap untuk tidur siang,tetapi ia memilih kamar seungri untuk di jajah olehnya. Kebetulan seungri sedang pergi.
Di saat jiyong hampir memasuki alam bawah sadarnya, seungri datang dan langsung melempar tasnya ke kasur tanpa melihat ada jiyong.

*PLETAK*
“wadoohhh siapa nih yang ngelempar?” jiyong melirik seungri yang sudah kembali dari perginya.
“wah hyung? Ngapain di situ? Mian... gak keliatan...”
“badan gede gini kamu masi gak ngeliat??” jiyong sedikit membentak magnae malang itu. tetapi sang maknae malah tertawa ngakak.
“kalo jiyong hyung badannya gede, terus top hyung apa dong? Raksasa?? Wakakakakk....” *jedug*
kepala seungri di jedotin ke tembok oleh TOP yang tanpa sengaja mendengar perkataan seungri.
“mianhae yo.... top hyung...” seungri mengusap-usap kepalanya yang sepertinya benjol.
“hoy kalian! Udah deh, aku mau tidur nih...mendingan kalian semua keluar aja deh...” jiyong kembali meringkuk kedalam selimutnya.
“ne hyung...” ujar seungri sembari keluar dr kamar.
Jiyong kembali memejamkan mata. Tapi kali ini seungri membanting pintu cukup keras dan kembali mengagetkan jiyong.

*BRAAKK*
“yaampun seungri!!! Maknae!!! Bisa gak sih banting pintu pelan dikit??”
“mian hyung...” seungri langsung berlari ke arah dapur.
Akhirnya untuk yang ketiga kalinya jiyong berusaha untuk tidur lagi... tapi,
“PRANG!!!”
“seungri!!!!!!!!” teriakan jiyong menggema ke seluruh asrama.
“piringnya pecah hyung... gak sengaja... mian...” seungri sujut-sujut sama jiyong. Akhirnya jiyong bangun dan memutuskan untuk tidak tidur. Padahal malam hari ada jadwal latihan.

Seungri memakan ramen sambil menonton tv diruang tengah,dan Jiyong duduk di sebelahnya. Apalagi nih yang bakal di pecahin sama si maknae... pikir jiyong. Selama satu jam seungri asik nonton tv. Sekiranya sudah aman (terhindar dari kejailan seungri) jiyong kembali melanjutkan tidurnya,namun

*PRANG!!!*
Guci mahal jiyong di pecahkan seungri.
“apalagi seungri????” tanya jiyong berusaha sabar.
“mian hyung.. mau nyari duit...”
Yaelah ini maknae...
“mana ada di situ??!!! Nih nih... aku kasih buat jajan keluar”
“*happy* makasi hyung *kiss jiyong* emang jiyong hyung paling top deh...” seungri berlari keluar asrama.
“akhirnya bisa tidur....” kata jiyong yang melihat seungri sang maknae penggagu keluar dari asrama.

Jiyong kembali masuk ke kamar untuk tidur. 30 menit merasakan nikmatnya bantal dan empuknya kasur, jiyong kembali di uji kesabarannya oleh seungri yang membawa teman wanitanya ke dorm.
Merasa cukup terganggu, jiyong yang sudah kehilangan kesabarannya,membawa sepatu bootnya untuk di lemparkan kepada sang maknae.
“seungri!!! Sudah aku bilang,kamu jangan beri......sik.....” jiyong memelankan suaranya begitu tau yang ada di sebelah seungri adalah chae rin.

“jiyong...” sapa chae rin.
“chae rin...” jiyong perlahan menghampiri chae rin.
Melihat suasana romantis itu, seungri dengan sigap menyanyikan lagu we belong together-nya jiyong.

*PletaKK*
Sepatu yang tadi di pegang jiyong dilemparkan ke arah seungri.
“Berisik!!!” ujar jiyong sembari menatap mata chae rin. “chae rin... mau mengobrol sebentar denganku?”
Chae rin tersenyum manis ke arah jiyong. Tangannya membelai pipi jiyong lembut,tapi...
“enggak ah. Aku kesini mencari daesung oppa”
Jiyong langsung menelan ludahnya. Capek-capek aku rayu,eh malah nyari daesung! Jiyong mengerutu dalam hati.
Akhirnya chaerin pun pergi meninggalkan asrama bersama daesung. Tinggalah seungri dan jiyong yang termenung di ruang tamu.

“miande...hyung...aku gak tau kalo chaerin suka sama daesung.” seungri berkata perlahan.
Jawaban dari jiyong singkat tapi sangat tajam.
“mati kau hari ini maknae.”
_author pov_end

_top pov_
Malam ini ada latihan nari. Tapi sampai jam 7, masih belum ada yang muncul di tempat latihan.
Sia-sia saja aku datang cepat. tau mereka belum datang,lebih baik aku bersantai dulu dirumah. Hhhhh....
“annyeong!”
Si leader akhirnya datang. Tapi ekspresi mukanya aneh, Seperti tidak tidur seharian. Setelah leader, 10 menit kemudian daesung,dan seungri datang. Muka daesung cerah sekali malam ini, Seperti habis kencan dengan wanita. Si maknae mukanya lebih parah, Memar sana sini. Tapi untuk apa aku bertanya kenapa. Toh pasti jawabannya berantem dengan jiyong.
“tinggal taeyang ya?” Tanyaku.
“ne!” Jawab daesung semangat.

Ditunggu sekitar 30 menit,akhirnya taeyang datang. Dia tidak sendiri,melainkan bersama dengan seorang wanita. Siapalagi kalau bukan sandara.
“mian,aku telat...” taeyang tampak merasa bersalah.
Tanpa sengaja mataku bertemu pandang dengan sandara. Perasaanku saja atau memang benar,sandara terlihat cantik malam ini. Aaaarrgghhh sadar Top!!! Kau tidak mungkin suka dengan wanita seperti dia!
_TOP pov_end

_jiyong pov_
Omo... taeyang pake bawa-bawa sandara di latihan nari malam ini? Aduh si sandara hari ini cantik banget lagi. Tahan jiyong...tahan... bukankah aku seharusnya sudah tidak memikirkan sandara lagi? Tapi sandara masih terbayang-bayang di pikiranku! Sial!
“jiyong oppa,miandeyo...” sandara tiba-tiba menghampiriku.
“ah ne?”
“kejadian waktu itu... aku tidak bermaksud untuk menamparmu. Itu hanya... reflek” tangan sandara memegang pipiku. “sudah tidak sakit lagi kan?”
Aku hanya bisa mengangguk pelan. Sejujurnya jantung ku berdegup kencang. Semua organ dalamku serasa ingin loncat keluar ketika sandara mengelus pipi halusku ini.
“tidak apa-apa sandara. Ini semua memang salahku. Aku tidak seharusnya menciumu...”
“aku sempat berpikir bahwa kau adalah orang yang menyebalkan. Tetapi,kau ternyata sangat baik padaku. Gomawo oppa.” Setelah berkata seperti itu,sandara kemudian pergi meninggalkanku. Dia duduk di sebelah taeyang yang sibuk mengikat tali sepatunya. Sesekali kulihat sandara mengelap keringat taeyang.

 Ahhhh!!!! Aku cemburu sekali!!! Selama ini aku selalu mengikuti saran si maknae bodoh! Tapi kali ini aku akan mulai mengikuti kata hatiku. Ya, akan aku rebut kembali sandara darimu taeyang! Lihat saja nanti.
_jiyong pov_end

_sandara pov_
Taeyang membawaku ke tempat latihannya. Tidak diragukan lagi,Aku bertemu top oppa dan jiyong. Rasanya sakit untuk melihat wajah top oppa,namun untuk melihat wajah jiyong lagi aku sedikit terpana dengannya.
Apa aku telah salah menilainya ya? Hhhh.... aku tidak bisa begini terus. Aku harus terus belajar melupakan Top juga jiyong dan mulai menyukai taeyang.

“sandara bisa tolong ambilkan air minumku?” ujar taeyang kepadaku. Keringat taeyang bercucuran membasahi seluruh wajah nya yang terlihat kelelahan.
“Baiklah...” aku buru-buru memberikan air minum taeyang tanpa memperhatikan langkahku. Kabel radio tersangkut di kakiku dan keseimbangankupun hilang.
“sandara! Hati-hati!” seseorang menangkap tubuhku dengan cepat. untuk sesaat aku sangat menikmati pelukannya. Tapi ketika aku membuka mataku,ternyata itu adalah Top!
“ma...makasih...” aku bangun dari pelukannya yang hangat.

Taeyang menarik tanganku dan memaksaku keluar dari tempat latihan.
“ada apa taeyang?” tanyaku.
“untuk apa kau dekat-dekat dengan Top? Lupakan dia! Sekarang kau punya aku sandara... kau punya aku!”
“maksudmu apa taeyang? Dia hanya mencoba menolongku.”
Taeyang merapatkan aku kedinding. Tangannya mulai mengusap wajahku dan meraba tubuhku.
“tidak ada yang boleh mendekatimu selain aku,mulai dari sekarang. Hanya aku yang boleh menjagamu. Tidak ada yang lain...” tatapan mata taeyang sangat serius dan tajam.

Aku sangat bingung dengan sikap taeyang. Mengapa dia menjadi sangat fanatik terhadapku? Apa ini  cara dia memperlakukan wanita yang ia suka?

“permisi....” seorang wanita menyapaku dan taeyang. “jiyong ada?”
“kalau tidak salah, kamu ini...” taeyang berusaha mengingat-ingat.
“ya, aku park bom, teman masa kecil jiyong dan sebentar lagi akan menjadi tunangan jiyong...”
“tunangan jiyong?” tanyaku keheranan.
“benar.” Ujar park bom. “ibunya telah merestui hubungan kami berdua. Mungkin secepatnya kami akan menikah.”
Aku hanya tersenyum kecil mendengar pengakuan dari wanita bernama park bom itu.
“jiyong di ruang latihan. Di sebelah sana.” Kata taeyang dengan cepat.
“ne,gomawo...” park bom berjalan dengan anggunnya ke ruang latihan.

Aku dan taeyang kembali berdua saja.
“semua ini aku lakukan demi kamu sandara... saranghae...”
Taeyang mencium pipiku. ku balas ciumannya dengan pelukan. Mungkin saja dia benar,dengan terus bersamanya dan di jaga olehnya,aku akan cepat melupakan Top.
“gomawo... taeyang....”
_sandara Pov_end

---------------------------------------------------------------------------------------------------
need your comment please ^^
taeyang ternyata terlalu possesiv yah sama sandara >,<
eeehhh si jiyong punya tunangan XDD~ kkkk..... *bener gak sih???
lihat lanjutannya di pt.5
»» READMORE...

FF - Pledge (tragedy about love)

title : PLEDGE (Tragedy about Love)
cast :
  • choi seung hyun
  • kwon jiyong
  • sandara park
genre : romance,tragic (??)

****

Hyun melangkah menuju pintu keluar bandara. Ia kembali merasakan suasana korea setelah 2 tahun meninggalkan korea karena suatu hal.

“Hyun!” soerang wanita memeluk hyun dari belakang.
“sa..sandara?”
“ya benar. Ini sandara mu yang dulu kau tinggalkan selama 2 tahun. Hahahhaa...”
Hyun memeluk wanita yang ternyata bernama sandara itu.
“kebetulan sekali kita bertemu disini.” Ujar hyun.
“aku rasa ini bukan suatu kebetulan. Kita memang sudah seharusnya bertemu disini...” sandara melepaskan pelukan hyun yang hangat.
“maksudmu?” muka hyun terlihat kebingungan. Hyun tidak mengerti apa yang dikatakan sandara.
“bukan apa-apa.” Bisik Sandara sambil tersenyum penuh arti.

Untuk melepas rindu karena 2 tahun tidak bertemu,sandara mengajak hyun pergi ketaman ria. Di sana sandara terus menggandeng tangan hyun dengan mesra. Hyun yang sesungguhnya menyukai sandara terlihat senang dengan perlakuan sandara kepadanya hari itu. namun di sisi lain dia merasa tidak enak karena status sandara adalah pacar dari sahabatnya. Yaitu jiyong.

“sandara,bagaimana hubunganmu dengan jiyong?” hyun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
“jiyong? Ahh sudahlah, tidak usah terlalu di pikirkan, yang penting hari ini kita bersenang-senang oke?”
“kau tidak sedang bertengkar dengan jiyong kan?”
“apa-apaan sih hyun. Ya enggak lah... mana mungkin! Hahahaha...” sandara mencubit pipi hyun yang terlihat lebih bulat dari biasanya.
Hyun berteriak kesakitan,tangannya terus mengelus-elus pipinya yang mulai terlihat merah.

Selama di taman ria, banyak pengunjung yang terus memperhatikan mereka dengan tatapan yang aneh. Hyun merasa agak risih dengan tatapan itu. ia berfikir mungkin ada yang salah dari penampilan dia,tapi hal itu tidak mungkin karena baju dan celana yang ia pakai adalah koleksi dari seorang designer terkenal di korea.

Setelah cukup lama berkeliling taman ria tanpa menaiki satu wahanapun,Sandara dan hyun akhirnya memutuskan untuk membeli tiket sebuah permainan.
“tolong tiketnya 2 ya.” Ujar hyun kepada penjual tiket.
“dua?” sang penjual tiket mengulang perkataan hyun.
“iya,dua. Untukku dan temanku.” Hyun menunjuk sandara yang berada di sebelahnya.
Kepala si penjual tiket sedikit menjulur keluar dari jendela loket sambil kembali memperhatikan hyun dari atas hingga bawah.
“apa?” hyun mulai kesal.
“ti..tidak... ini tiketmu...” penjual tiket buru-buru memberikan tiket pada hyun. Mukanya tampak keheranan.

Disaat hyun dan sandara pergi menjauh dari loket tiket, penjual tiket bertanya kepada satpam yang berada di sebelahnya.
“temannya? Apa dia masih waras?”
“entahlah...” jawab satpam taman ria sembari ikut memperhatikan hyun.
***
Hyun dan sandara sangat menikmati permainan-permainan yang mereka naiki bersama. Hyun benar-benar tidak mengangka apa yang sandara lakukan hari ini padanya. hyun mengakui,sejak lama ia menyukai sandara,tapi karena sepertinya sandara lebih menyukai jiyong daripada dirinya,maka akhirnya ia memutuskan untuk mengalah dari jiyong.

Demi menghindari rasa sakit hati yang terlalu dalam,akhirnya hyun pergi meninggalkan korea untuk sementara. Selama hyun meninggalkan korea,ia selalu teringat akan sandara. Kini ketika ia kembali ke korea,sandara menyambutnya dengan hangat. Seakan tidak ingin mengulang kesalahan untuk kedua kalinya, hari ini Hyun ingin menyampaikan perasaanya yang sejak lama tertahankan. Mungkin saja hari ini adalah waktu yang tepat.

Disetiap langkah mereka berdua,hyun merasakan genggaman tangan sandara semakin erat.
“jangan pernah melepaskan genggamanku hyun. Karena kita tidak tau kapan kita akan kehilangan orang  yang kita cintai...” ujar sandara tiba-tiba.
Hyun menatap heran ke arah sandara.
“ungkapkan apa yang sejak dulu seharusnya terucap...” lanjut sandara sembari menatap hyun dan kembali tersenyum penuh arti.
Hyun semakin tidak mengerti apa yang di bicarakan sandara.
***
Sepulang dari taman ria,sandara menyempatkan diri untuk mampir ke rumah hyun.

“bagaimana kalau hari ini kita makan malam di rumahmu?” ujar sandara tiba-tiba.
“mwo?”
“makan malam. Aku yang akan masak... lagi pula sebentar lagi sudah jam tujuh malam.”
“baiklah kalau itu maumu. Akan aku siapkan tempatnya.”

Hyun dan sandara bersama-sama menyiapkan makan malam. Hyun menyiapkan ruangan seromantis mungkin tepat di beranda rumahnya. Ia tidak ingin melewatkan momen yang jarang terjadi itu. tekat hyun hari itu sudah bulat. Ia akan menyatakan persaannya meskipun ia tau bahwa sandara adalah pacar jiyong. Sekarang ia tidak begitu mengharap sandara akan menerima cintanya,yang ia inginkan sekarang adalah sandara tau bagaimana perasaannya pada sandara.

“hyun,masakannya sudah jadi.” Sandara meletakkan makanan di atas meja yang telah di siapkan.
“wahh... gomawo...” hyun duduk berhadap-hadapan dengan sandara.

Makan malam yang romantis itu pun akhirnya di mulai. Hyun menyalakan lilin sebagai tambahan penerangan di malam itu.

“sandara ada yang ingin aku katakan padamu. Tapi sebelumnya,aku ingin bertanya. Kenapa kau melakukan semua ini?”
“ini semua sebenarnya sangat ingin aku lakukan dari dulu. Berjalan dan makan malam hanya berdua saja denganmu. Tapi sebelum semua itu tercapai,kau telah meninggalkanku selama 2 tahun”
“aku pikir kau sangat mencintai jiyong,jadi Aku pergi untuk kebahagian kalian berdua.”

Sandara menggenggam tangan hyun erat. Matanya menatap mata hyun dalam-dalam.
“ya,aku memang sedang belajar mencintai jiyong karena kau tidak pernah menunjukan bahwa kau suka padaku.”
“maksudmu?”
“aku mencintaimu hyun. Lebih dari apapun. Tapi setiap kali aku mendekatimu,kau selalu menghindar.”
Hyun bangkit dari kursinya dan berjalan kearah sandara. Tangan hyun membelai rambut sandara dengan lembut. Perlahan-lahan bibir hyun mendekati bibir sandara, lalu menciumnya.

“sebenarnya aku juga sangat mencintaimu sandara...” bisik hyun yang kemudian memeluk tubuh sandara.
“kini semuanya terbayar sudah... selamat tinggal hyun...” sandara melepaskan pelukan hyun.
“hari ini kau penuh dengan teka-teki. Apa maksudmu kali ini sandara?”

*Tok Tok Tok*
Terdengar suara pintu di ketuk dari luar.
“aku harus membukakan pintu dulu sandara. Tunggu sebentar ya...” hyun mencium bibir sandara sekali lagi sebelum akhirnya ia membukakan pintu.

*Tok Tok Tok*
Suara ketukan pintu kembali terdengar.
“ya ya ya... aku bukakan. Siapa disana?”
“ini aku, jiyong.”
Hyun kaget mendengar siapa yang datang. Ia lalu membuka pintu rumah dengan hati-hati.

“kembali ke korea tidak kabar-kabari aku dulu. Sudah lupa sama teman lama hah? Hahahahah... oh iya, rumahmu rapih sekali,tidak seperti biasanya. Kedatangan tamu wanita yah?” jiyong melihat-lihat sekeliling rumah hyun.
“sebenarnya, dirumahku sedang ada sandara.” Ujar hyun perlahan dan dipenuhi rasa bersalah.
“sandara?! Sandara katamu?!!” muka jiyong tampak kaget.
“benar jiyong. Tapi aku bisa menjelaskan semuanya kok... aku tidak bermaksud untuk mengkhianatimu... sungguh...aku hanya...”
“Seung hyun!” jiyong memotong perkataan hyun. “kau tidak tau?! Hah?!”
“tau apa?”
“sandara sudah meninggal dua hari yang lalu!!!” jiyong mengguncangkan tubuh hyun.
“apa maksudmu?! Aku jelas-jelas bersamanya sepanjang hari ini!”

Hyun dan jiyong menuju ke beranda. Yang mereka lihat hanyalah kursi meja yang tertata rapih dan piring-piring yang kosong tanpa ada hidangan apapun di atasnya.
“aku sungguh bersamanya disini tadi. Dan dia memasak untukku. Kenapa sekarang dia tidak ada?!”
hyun mencari sandara di setiap sudut rumahnya. Tapi ia sama sekali tidak menemukan sosok wanita yang dicintainya itu.
“hyun! Sadarlah. Sandara sudah meninggal 2 hari lalu karena sakit. Ia mengidap kanker darah semenjak 2 tahun lalu ketika kau pergi meninggalkan korea.”
“BOHONG!!!! Aku yakin dia belum mati!” hyun mencengkram kerah baju jiyong.
“HYUN! Dia sudah mati! Aku membawakan surat amanah darinya untukmu! Percayalah!”

Dengan tangan gemetar hyun mengambil surat itu dari tangan jiyong. Hyun membaca surat itu sambil terus menahan air matanya yang mulai membanjiri pipinya.

“to : choi seung hyun
Aku berharap saat kau membaca surat ini,kau sudah mengetahui apa isi hatiku yang sebenarnya. Kalaupun belum,akan aku katakan di dalam surat ini. Sejak pertama kali kita bertemu,aku sangat mencintaimu... walaupun ku pikir kau tidak mencintaiku, tapi aku berusaha terus menunggumu. Menunggumu mengatakan bahwa kau juga cinta padaku.

Ketika kau pergi meninggalkan korea, aku divonis mengidap kanker darah. Hidupku mungkin tidak lama lagi. Permohonanku hanya satu. Aku ingin mendengar isi hatimu yang sesungguhnya. Jika aku dapat mendengarnya sebelum aku mati,aku sangat bahagia sekali. Namun,jika aku belum mendengarnya hingga aku mati, aku akan memohon kepada tuhan agar diberi kesempatan 1 kali lagi untuk bertemu denganmu.

Maaf telah merepotkanmu selama ini...
_sandara_”

“Sandara!!! Ini semua bohong kan? Bohong ?!!!” hyun tetap tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya.
*plakk*
Jiyong menampar pipi hyun dengan keras.
“ku harap tamparan itu dapat menyadarkanmu hyun...”

Hyun membanting gelas yang ada di sebelahnya. Air matanya tidak dapat terbendung lagi. Ia menyesali kenapa dari dulu ia tidak mengatakan isi hatinya pada sandara. Akhirnya semua terjawab sudah mengapa sandara menganggap pertemuan mereka di bandara bukanlah kebetulan melainkan suatu keharusan,mengapa orang-orang di taman memandangnya aneh,mengapa penjual tiket keheranan melihan dirinya dan mengapa pada hari ini sandara penuh dengan teka-teki.

“orang-orang di taman dan penjual tiket menganggapku orang yang gila karena aku terus berbicara sendiri...”
Hyun menatap kosong kearah foto sandara.
“bagaimanapun kita harus merelakan dia pergi hyun... aku yakin setelah semua ini,sandara akan bahagia di atas sana.” Jiyong mencoba menenangkan hyun.
“terima kasih jiyong. Sekarang bisakah kamu tinggalkan aku sendiri? Aku butuh ketenangan...”
“baiklah hyun...”
Jiyong melangkah keluar dari rumah hyun.


Tinggallah hyun sendiri di rumahnya. Ia terus menyesali semua kekeliruan yang telah ia perbuat.
“bodohnya aku sandara... bodohnya aku meninggalkanmu....”
Hyun yang mulai kehilangan akalnya, menyebar seluruh foto sandara dan dirinya di setiap sudut rumah. Ia susun foto itu berjajar satu dengan lainnya.
Setelah itu, hyun menyiram semua foto itu dengan minyak tanah. Kini rumahnya penuh dengan aroma minyak tanah yang tidak sedap.

“aku kan menyusulmu sandara...”
Hyun menjatuhkan korek api yang sudah disulutnya. Seketika api menjalar kesetiap sudut rumah. Meskipun pada saat itu hyun dapat menyelamatkan diri,namun hyun sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Ia terus mendekap bingkai yang berisi foto sandara.
***
“KEBAKARAN!!!! KEBAKARAN!!!!” seluruh tetangga hyun keluar karena panik.
Jiyong yang sedang berjalan pulang mendengar teriakan para warga. Karena penasaran,maka jiyong kembali untuk melihat rumah siapa yang terbakar.

“maaf paman, kalau boleh tau, rumah siapa yang terbakar?” jiyong bertanya kepada seorang paman di tengah kerumunan warga.
“rumah anak muda bernama seung hyun...” kata paman itu sambil menunjuk kobaran api yang semakin membesar.
“te..terima kasih paman...” jiyong buru-buru menerobos kerumunan para warga. Ia ingin memastikan bagaimana kondisi hyun.

“HYUN!!!!” teriak jiyong.
Jiyong berusaha menolong hyun tetapi api rumah hyun semakin membesar.
Tetangga-tetangga hyun berdatangan untuk memadamkan api yang kian membesar menghanguskan rumah hyun.
Ketika api berhasil di padamkan, ditemukannya seorang mayat laki-laki sedang memeluk foto berbingkai yang juga ikut terbakar. Di tangan mayat laki-laki itu ditemukan juga secarik kertas yang pinggirnya mulai sedikit terbakar. Kertas itu bertuliskan “semoga kita berdua bisa berbahagia di alam sana...”

Ya,itulah hyun yang terbakar bersama kenangan-kenangannya dengan sandara.

-------------------------------------------------
need your comment please ^^
maaf kalo ceritanya dibuat sangat-sangat padat >,<
»» READMORE...

Sabtu, 26 Maret 2011

Fanfic - Love Bang! Bang! Pt-3


Title : Love Bang! Bang! (part 3_? *still doesn’t know*)
Genre : romance,comedy
Cast : BigBang,sandara (2ne1)
Author : arinilulu

 
_sandara pov_
Aku perlahan-lahan membuka mataku. Kulihat jiyong di sebelahku tertidur. Sepertinya dia kelelahan menjagaku. Tapi untuk apa?
“jiyong...” ku guncangkan badannya sedikit.
Jiyong terbangun.
“sandara... kau sudah sadar?”
“iya... sebenarnya da apa ini jiyong?”
“sebenarnya...” tubuh jiyong mendekatiku. Semakin dekat hingga mukanya berada 5cm tepat di depan mukaku.
“aku menyukaimu sandara... sangat menyukaimu...” jiyong tiba-tiba saja mencium pipiku.
“yaaa!!! Jiyong!” ku dorong tubuh jiyong. Beraninya dia menciumku! Langsung saja ku tampar pipi jiyong.
Aku berusaha pergi dari ruangan itu. Tapi tanganku di genggam erat oleh jiyong.
“lepaskan jiyong! Lepas!”
“sandara... “jiyong memeluk tubuhku berusaha mencium bibirku. Aku terus berusaha menghindar dari jiyong.
“TOP!! Tolong aku!!!”
Refleks aku langsung berteriak memanggil TOP.
Brakkk!! Pintu ruangan di dobrak oleh seorang pria. Pria itu adalah TOP! Dia datang.
“jangan sentuh dia!” top menyingkirkan tangan jiyong dariku.
“TOP...” aku memeluk TOP erat.
“sekali lagi kau mendekati sandara,akan ku cincang kau untuk makan malam!” TOP memperingati jiyong.

Top mengajakku ke danau yang berada tidak jauh dari dorm. Hari mulai malam dan semakin dingin. Lebih dingin dari saat aku menunggu TOP di pinggir jalan. Tetapi tiba-tiba saja TOP memberikan jaketnya kepadaku.
“pakai ini. Kau pasti kedinginan.”
“gomawo...”
Aku dan TOP duduk bersebelahan menatap danau yang sbenarnya tidak ada bagusnya apabila di lihat pada malam hari.
“sebenarnya, selain jiyong,taeyang juga menyukaimu...” ujar TOP sambil menatap mataku sangat dalam.
“mwo? Taeyang?”
“ne...”
“tetapi,aku hanya mencintaimu... TOP...” kugenggam tangannya. Berharap ia juga mengatakan bahwa ia juga mencintaiku. Tapi...
“aku tidak menyukaimu. Apalagi mencintaimu. Taeyang sepertinya orang yang baik. Sebaiknya kau pacaran saja dengannya.”
setelah mengatakan itu,kemudian TOP pergi meninggalkanku sendirian di danau. Mendengar pernyataan TOP,air mataku mulai mengalir. Hatiku sakit.
_sandara pov_end

_taeyang pov_
Sedikit demi sedikit aku harus bisa melupakan sandara. Yang kini aku hadapi bukan lagi cinta segitiga. Tapi segiempat mungkin. Hhhh...
Sepulang dari supermarket,Aku berjalan melewati danau yang tenang. Aku lihat ada seorang perempuan sedang menangis. Kudekati perempuan itu.
“hey...” sapa ku.
Ketika perempuan itu berbalik,ternyata itu sandara. Sandara menatapku sebentar lalu memelukku.
“hhee..hhey.. ada apa ini sandara? Kenapa kau menangis?”
“apa benar kau menyukaiku?”
Sandara... bagaimana dia bisa tau perasaanku? Bagaimana ini... aku harus menjawab apa? Ahh,aku bingung sekali.
“a..aaku...”
“katakan saja taeyang. Apa kau menyukaiku?”
“se..sebenarnya...iya... aku menyukaimu sejak kita bertemu di jalan. Tapi, sepertinya kau tidak menyukaiku.. jadi... ya sudahlah...”
Sandara menatap mataku penuh arti. Kubalas tatapan matanya dengan sepenuh hati. Tanpa kusadari tiba-tiba saja aku dan dia sudah berciuman.
“baiklah. Ayo kita pacaran.”
“mwo? Aku...sangat ingin. Tapi aku tidak enak dengan jiyong. Dia itu sahabatku dari kecil. Aku tak bisa mengkhianatinya...”
Aaaahhhh... bicara apa aku ini. Aku malah menolak ajakan sandara. Harusnya aku terima saja! Bodoh sekali kau taeyang!
Air mata sandara mengalir semakin deras. Kuhapus air matanya dengan saputanganku. Ditengah dinginnya malam,sandara menyenderkan kepalanya di bahuku.
“aku sangat mencintai TOP. Tapi dia tidak pernah mencintaiku...”
Air mata sandara kembali tumpah. Ia menangis sesegukan si bahuku.

Ketika semuanya mulai tenang kubisikan sebuah kata kepadanya.
“sandara,saranghae...”
“taeyang,kau sangat baik kepadaku. Apa kau akan terus menjagaku selamanya?” sandara semakin merapatkan tubuhnya padaku.
“aku janji akan menjagamu selamanya sandara. Selamanya...”
Aku tak menyangka sandara akan bersikap seperti ini kepadaku. Mungkin hati sandara sedang sakit karena mengetahui bahwa TOP tidak pernah menyukainya.

Sandara... akan kuserahkan semua hidupku padamu. Tak akan kubiarkan laki-laki manapun menyakitimu lagi.
_taeynag pov_end

_jiyong pov_
Maknae bodoh! Katanya mau bantuin. Tapi nyatanya,sandara tetep aja nolak pas aku cium. Kurang hebat apa coba ciumanku ini. Hhh... belum lagi si jelek TOP yang mengancam akan mencincangku. Enak saja dia berbicara seperti itu. Memangnya aku ini kambing!

“heh maknae! Enak ya asik-asikan nelponin anak-anak girlband!”
“mianhae hyung,sandara tidak suka dengan tipe sepertimu... adiknya bilang,sandara hanya menganggapmu sebatas teman. Tak lebih.”
“mwoo??!!”
“ne... hyung. Jadi cari gebetan lain ajah... gimana kalo chae rin?? Kan sama-sama rapper. Pasti klop deh!”
Iiihhhh ini maknae bikin orang kesel aja kerjaannya. Tapi bener juga sih. Ngapain aku harus capek-capek ngejar cewek yang gak bakal pernah suka sama aku. Aduh! Kenapa aku Jadi ketularan playboy gini?
“emangnya chae rin belum punya cowok?”
“setau aku sih belum. mau nggak? Dari pada aku gebet duluan nih...”
“hhmmm... bagus juga ide kamu. Mana sini nomer hp-nya. Aku mau ngajak dia jalan.”
“eits.. gak murah lohh...”
Ya ampun... ini maknae!!! Masih aja inget uang di saat penting kayak gini! Dari pada urusannya makin panjang,lebih baik aku kasih aja dia uang. Itu-itung sedekah sama maknae sendiri.

jadi,taeyang,TOP, urusan kita telah selesai. Aku gak suka lagi dengan sandara. Jalan kita telah berbeda sekarang. Hoahahahha....
Kupasang poster besar-besaran di depan pintu kamarku. Bertuliskan “taeyang!!! Top!!! Sandara untuk kalian saja!!! Aku punya WANITA IDAMAN LAIN!!! XDD~”

Ih... bener-bener nih aku udah ketularan playboy gara-gara si maknae...
_jiyong pov_end

********************** 

apakah jiyong benar-benar akan merelakan sandara?
apakah TOP memang benar-benar tidak menyukai sandara?  wkwkwkwkwk.... tunggu kelanjutannya~ karena siapa tau saja cinta sandara tidak berhenti pada taeyang XD *pastinya XDD~ khekheee*

aduh... mian... sudah berapa tahun aku tidak melanjutkan FF ini TT^TT *lebay... pdhl br 2 taun XD* wkwkwkwkwk (1 bulan ding)

please write your comment~ ^^
»» READMORE...