Senin, 31 Januari 2011

always in my heart pt.1


Bio dan Krystal baru saja turun dari pesawat,namun kerumunan para fans yang menanti mereka langsung membludak. Maklum,bio adalah salah satu anggota boyband yang sedang terkenal saat ini. Krystal juga seorang penyanyi, tetapi semenjak berpacaran dengan bio, ia beralih profesi sebagai assisten merangkap meneger artis. Siapa lagi kalau bukan memenegeri pacarnnya sendiri, bio.
“bagaimana liburan kalian di paris?” wartawan berebut menanyai mereka.
“menyenangkan sekali yah... hahahha” bio menjawab dengan santai dan memasang muka penuh kebahagiaan.
“wah, apakah kalian akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat ini?” seortang wartawan bertanya dengan nada serius.
“masih akan kami pikirkan.” Jawab bio sambil menggandeng krystal dan berlalu meninggalkan kerumunan wartawan yang masih mengejar.
Liburan mereka di paris sesungguhnya tak seperti yang di katakan bio. Krystal merasa bio terlalu sibuk dengan dunia keartisannya yang sedang berkembang pesat. Di paris pun, bio tidak sepenuhnya liburan. Ia menyelesaikan syuting iklan yang akan di jadwalkan tayang minggu depan. Saking sibuknya bio, krystal yang kini menjadi assisten dan meneger bio, malah merasa seperti pembantu yang harus mengikuti kemanapun bio pergi. Padahal dahulu ketika bio belum menjadi artis,hubungan mereka baik-baik saja.
Dalam perjalanan pulang, bio berkata kepada krystal, “krys, jangan lupa, ntar aku bakal ada syuting MV di hotel diamond. Kamu bawa barang-barang aku ke sana yah. Kebetulan barang-barang aku ketinggalan di apartemen tadi pagi.”
“maksud kamu itu apa sih? Gak cukup kamu nyuruh-nyuruh aku terus waktu di paris?” krystal tidak terima dengan perlakuan bio.
“loh kok kamu marah sih? Posisi kamu sekarang apa? Assisten aku kan? Yaudah, turutin dong apa kata aku.” Bio tak mau kalah.
“trus kapan posisi aku jadi pacar kamu?!”muka krys memerah menahan tangis.
Mereka berdua pun terdiam. Suara deru mobil terdengar memekakkan telinga.
“berhenti” uajr krystal tiba-tiba.
Tanpa memedulikan omongan krystal,bio tetap menjalankan laju mobil di tengah keramaian kota.
“berhenti aku bilang!” ujar krystal sekali lagi.
Kali ini bio menghentikan laju mobilnya dan merapat ke samping trotoar. Krystal turun dari mobil dan melemparkan kunci apartemen bio ke arah muka pacarnya itu.
“ambil aja sendiri!” pintu mobil dibanting keras oleh krystal. Bio terdiam.
Krystal berjalan pergi ke arah taman ria yang terletak tak jauh dari tempat ia berhenti. Di tengah perjalanan krystal menabrak seorang pria yang menggenggam banyak balon di tangannya. Akibat tabrakan krystal yang cukup keras, balon-balon di tangan pria itu terlepas dan beterbangan di langit yang biru.
Tanpa di sengaja, krystal dan pria itu berbarengan mengadah ke atas dan melihat indahnya balon-balon yang berwarna-warni tersebar luas di langit.
“mma... maaf... aku gak sengaja. Mau aku ganti?” krystal merasa bersalah dan membantu pria itu berdiri.
“hhhahhaa gak apa-apa. Kamu krystal kan? Mantan aktris yang kini jadi meneger artis setelah berpacaran dengan bio?”
“ah... iya”
“hhmmm gimana ya, kamu gak perlu ganti sih, Cuma syaratnya, kamu bayarin aku buat masuk ke taman ria itu.”
“boleh aja sih, tapi aku mau tanya, nama kamu itu siapa?”
“aduh, aku belum sebut nama ya? Hhehhee... kenalkan,nama aku Riyo, panggil aja aku io. Singkat kan?”
Krystal mengangguk. Io dan krystal memasuki gerbang taman ria. Dikarenakan besok adalah hari valentine, taman ria mengadakan promosi untuk pasangan. Setiap pasangan di berikan kalung berbentuk hati yang saling menyatu satu sama lain. Tentu saja io dan krystal juga dapat. Saat memakai kalung itu, io dan krytal terlihat agak canggung.
“kalua kamu gak mau make’ juga gak apa-apa kok.” Tangan io meraih kalung di tangan krystal.
“gak apa-apa kok! Tetep aku pake’. Sini kalungnya” krys merebut kalung hati itu.
Permainan pertama yang mereka coba adalah komidi putar di lanjutkan dengan menaiki bianglala. Perlahan-lahan krytal mulai merasa menikmati berjalan dengan io.io memberikan segalanya yang krystal mau. Padahal mereka baru beberapa menit bertemu. Tapi rasanya krys tak ingin segera berpisah dengan io.
 Io membeli sebuah topi berbentuk kelinci dan ia pakaikan ke kepala krystal. Io juga memberikan krystal sebuah boneka kelinci yang ia dapat dari permainan lempar kaleng. Hal yang paling krys suka dari io adalah, cara io menghibur dia ketika sedang merenung memikirkan bio yang entah sedang apa di luar sana. Ada saja hal dari io yang bisa membuat krys tertawa.
“krys, kamu haus gak? Aku beliin minum yah” io beranjak dari tempat duduknya. Krystal menahan io dengan memegang tangannya. Io merasa gugup karena tangan krystal menggenggamnya dengan erat.
“aku, mau es krim aja...” ujar krystal.
“ba...bba... baiklah...” io sedikit terbata.
Io membeli 2 eskrim vanilla untuk krystal. Krystal tampak menikmati es krim vanilla itu. Muka krystal belepotan es krim yang ia makan. Io mengambil sapu tangannya dan mengelap pipi krys yang berlumuran es krim.
“ini, kamu ambil aja” io menyerahkan sapu tangannya.
Hari sudah mulai malam. Taman ria yang berhiaskan lampu warna-warni semakin menarik dengan adanya berbagai perunjukan. Krys yang hanya memakai baju lengan pendek menggigil kedinginan. Io melepas jaketnya dan memakaikannya pada krys. Krys bersandar pada bahu io yang lebar dan hangat.
Sementara io dan krys menonton  pertunjukan di taman ria, bio sudah mempersiapkan surprise makan malam di apartemennya. Bio ingin meminta maaf atas kesalahannya terhadap krys. Bio berkali-kali menelpon krys tapi tidak di angkat. Meskipun perlakuannya terhadap krys cukup kasar,tetapi bio sangat mencintai krys.
“apa aku menyusul kerumahnya saja ya?” gumam bio dengan nada bingung.
Tanpa berpikir panjang lagi, bio langsung menyetir mobil ke arah rumah krys.
Krys dan io baru saja pulang dari taman ria. Io memberikan setangkai mawar untuk krys. Ia juga berkata bahwa ia sangat menyukai berjalan dengan krys, dan ingin hari-hari itu terulang lagi.
“aku... juga gak mau pisah dari kamu” krys memeluk io yang berdiri mematung di depannya.
Tanpa di sengaja, Bio melihat kejadian yang membuatnya marah. Sekotak coklat dan seikat mawar yang ia bawa langsung di banting olehnya. Krys panik dan melepaskan pelukannya. Bio masuk ke dalam mobil tanpa berkata apa-apa. Pintu mobil di banting sekeras-kerasnya.
“bio buka! Bio dengerin aku dulu!” krys mengetuk kaca mobil bio yang tertutup rapat. Bio tak memedulikan krys dan langsung saja menekan gas dan perlahan pergi dari rumah krys.
Krys yang merasa masih mencintai bio, mengejar mobil bio dari belakang. Di persimpangan jalan, mobil lain berkecepatan tinggi menabrak krys yang tak sempat untuk menghindar.
“krystal!!!!” io berteriak menghampiri wanita yang tergeletak bersimbah darah di tengah jalan.
Bio menghentikan mobilnya.
“krys!!! Buka mata kamu!!! Ini aku bio! Ini aku krys!” bio memeluk tubuh krys yang banyak mengeluarkan darah. Bio lalu membawa krys ke rumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan. Io juga ikut menunggui krys di rumah sakit.
“ini semua gara-gara kamu!” io memecahkan suasana hening di lorong rumah sakit.
Bio menutup mukanya dengan kedua tangannya. Kaki kirinya terus berayun karena panik.
“harusnya kamu gak ngelakuin itu sama krystal.” Io melanjutkan kata-katanya.
“hei DIAM!! Kau itu cerewet sekali ya. Andai kau tidak berada di tempat yang salah pada waktu yang salah pula, hal ini gak bakal terjadi!” bio membanting kaleng minuman di sebelahnya.
Hampir saja terjadi perkelahian di antara keduanya. Untung saja dokter yang merawat krystal segera keluar.
“ba bagaimana dok?” bio mencengkram lengan dokter dengan sangat kuat.
“tenang saja, ia hanya mendapatkan 3 jahitan di kepalanya. Besok lusa sudah bisa pulang.” Jelas dokter itu.
Bio dan io bernapas lega. Seharian bio menunggui krystal di rumah sakit. Sedangkan io kembali pulang ke rumahnya.
“maaf... aku gak tau kalau kamu begitu tertekan bersama aku... tapi, aku benar-benar mencintai kamu...” bio menangis sambil menggenggam tangan krys yang terbaring di rumah sakit.
Krys perlahan membuka matanya dan melihat bio di sampingnya.
“bio... aku...” belum sempat krystal meneruskan kata-katanya,pintu kamar rumah sakit terbuka. Io datang membawa bingkisan buah-buahan. Io menyembunyikan mukanya di balik balon warna-warni yang ia bawa.
“surprise!!!” teriak io.
“aahh... io...” krystal tersenyum kecil.
“nih, aku bawa buah buat kaaamuuuu.... ehehehe” io memasang muka lucu bermaksud menghibur krystal.
“ma.. makasih... tapi ...” krystal melirik bio yang berada di sebelahnya.
“ya ya ya, ga apa-apa aku keluar” dengan langkah kesal bio keluar dari ruangan itu.
Bio bersandar di pintu luar kamar. Handphonenya berdering keras sekali.
“ada apa? Syuting? Tapi aku lagi di rumah sakit. Memangnya gak ada aktor lain? Ah sudahlah aku tak mau terima syuting itu!” hp bio di banting keras ke arah tong sampah. Bio kini menyadari bahwa pekerjaan memang penting, tetapi tanpa dukungan orang yang kita cinta atau menyayangi kita sepenuh hati, pasti terasa ada yang kurang.
Dirasa cukup lama ia berdiri di situ, bio masuk untuk melihat keadaan.
“krys, kamu udah bisa pulang hari ini, mau aku antar pulang?” tanya bio.
“hhhmmm... baiklah. Io, aku ingin segera bersiap-siap pulang”
“aku bantu yah” io menawarkan diri.
“tidak usah, ada bio di sini. Dia yang akan terus menjagaku” krys menatap mata bio dalam-dalam. Kemudian io pun pulang.
Dalam perjalanan pulang bio mengajak krys ke taman tempat pertama kali mereka berkencan. Suasana taman itu begitu indah karena daun-daun kering dan bunga-bunga banyak bertebaran tertiup angin. Belum lagi burung-burung yang bernyanyi riang. Sangat tenang dan tentram.
“aku mau, kamu tutup mata kamu.” Ujar bio. Bio menuntun krys berjalan ke arah pohon besar yang teduh, “sekarang, buka matamu”
Saat krys membuka matanya, yang terlihat adalah bunga mawar merah yang bertebaran berbentuk ‘love’ dan bunga mawar putih yang sengaja di rangkai membentuk untaian panjang menghias pohon itu. Bio mengeluarkan mahkota yang terbuat dari untaian mawar pink.
“aku mau kamu memakai ini. Aku tau, kamu suka sekali dengan mawar.” Bio memakaikan mahkota itu.
“bio ini...” krys melihat dengan tidak percaya.
“ya, aku tau. Ini Suasana saat aku menyatakan perasaanku dulu. Sekarang, aku mau mengulanginya. Tapi bukan untuk menjadi pacarmu” bio mengeluarkan kotak cincin dari kantong jasnya.
“bio...” krys hampir menitikan air matanya.
“will you merry me?” bio menggenggam tangan krys erat-erat.

bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar