Minggu, 30 Januari 2011

FanFic - No Happy Ending

*FanFic*
 No happy ending
Author  : arinilulu
Genre   : romance
Cast       : =>yang seungho - MBLAQ
                  =>han sunhwa - SECRET                                            
                  =>hyosung - SECRET

“seungho... aku hamil...” sunwha menatap laki-laki yang duduk di depannya.
“apa?!!”
“aku hamil,seungho!” sunwha meyakinkan seungho yang terus menyeringai tak percaya.
Mereka berdua terdiam di tengah ramainya pengunjung cafe.
“kamu harus tanggung jawab seungho!!! Gimana kalo orang tua aku tau?! Gimana kalo Temen-temen aku,dosen,dan semua orang tau kalo aku itu hamil?!!” air mata sunhwa mulai membanjiri pipinya.
Seungho terus terdiam dan terlihat gelisah serta panik tak menentu. Ia sesekali berdiri dan menatap ke segala arah dengan tatapan yang tegang.
“aku sudah pake pengaman! Lagi pula andai 2 hari yang lalu kamu gak ngajak aku ke club. Ini juga gak bakal terjadi!” seungho tidak bisa menyembunyikan rasa gelisahnya walaupun berusaha terlihat tenang.
Mereka berdua akhirnya saling menyalahkan satu sama lain. Seungho mendesak sunhwa untuk menggugurkan kandungannya. Namun,sunhwa menolak. Ia tidak tega membunuh bayi yang tidak bersalah itu.
“kamu keterlaluan seungho!!! Ini bayi kita! Dengan gampangnya kamu mau bunuh bayi ini hah?!”
“bayi kita? Aku yakin,pasti kamu tidur sama laki-laki lain kan? Iya kan? Jawab! Pasti kamu memang selingkuh dari awal!” seungho mencengkram tangan sunhwa dengan erat.
“nggak seungho!!! Aku Cuma tidur sama kamu!” sunhwa membela diri. “kamu harus tanggung jawab!”
Seungho kembali berdiri dari kursinya. Ia berdiri membelakangi sunhwa yang terus menangis mengetahui nasibnya yang tengah berbadan dua.
“gak bisa....” seungho mendesah.
“apa kamu bilang?”
“aku gak bisa menikahi kamu. Aku sudah tunangan...”
“tunangan? Jangan bilang kamu tunangan dengan...”
“ya, dengan adikmu.”
Sunhwa menatap tak percaya. “hyosung?” kemudian seungho menjawab dengan anggukan pelan.
Keadaan sunhwa semakin kacau. ia tak bisa lagi mengendalikan pikirannya. Sunhwa langsung menampar seungho ketika seungho hendak meminta maaf kepadanya. Sunhwa lalu pergi meninggalkan cafe itu. Hatinya hancur.
Dengan langkah yang berat,sunhwa berjalan memasuki rumahnya. Hyosung menunggu kedatangannya di ruang tamu. Hyosung terlihat bahagia dengan kartu undangan pernikahan ditangannya.
“kak,ada yang mau aku kasi tau nih. Aku udah tunangan sama seungho kemarin. Tadinya aku juga mau ngundang kakak... tapi kemarin kakak lagi gak ada dirumah... jadinya...” omongannya terpotong oleh sunhwa.
“diam!!! Dasar gak tau diri! Jangan pernah tunjukin muka kamu di depan aku lagi!” sunhwa berlari kekamarnya dan membereskan semua baju-bajunya.
“kak...” hyosung menghampiri kakaknya yang hendak bersiap pergi dari rumah. “kakak kenapa? Aku salah apa sama kakak?”
Sunhwa terus diam memendam amarahnya. Tanpa pamit sunhwa kemudiam pergi dari rumah meninggalkan hyosung yang terus mengejarnya dari belakang. Hyosung berusaha berlari mengejar bis yang di naiki kakaknya. Tapi sia-sia.
Di tengah jalan pulang,hyosung berpapasan dengan seungho. Hyosung menceritakan semua yang terjadi dengan dia dan kakaknya tadi.
“jadi,dia kabur dari rumah?” seungho merasa bersalah terhadap sunhwa.
“aku...aku... gak tau lagi gimana harus mencegahnya... dia tiba-tiba saja marah tanpa aku tau apa sebabnya...” hyosung menangis dalam pelukan seungho.
Setelah mengantar hyosung pulang,seungho berusaha mencari sunhwa. Ia berkali-kali menghubungi hp sunhwa tapi tidak di angkat.
“sunhwa... ayolah... aku mohon... angkat telfonnya.” Seungho panik.
Terbesit di benak seungho tentang taman tempat pertama kali ia dan sunhwa bertemu. Benar saja,di taman yang tenang seorang perempuan duduk di pinggir danau sembari melempar batu kerikil di sebelahnya.
“sunhwa?”
“seungho,ka...ka...kamu di sini?” sunhwa kaget. Seungho berjalan perlahan mendekati sunhwa. “berheti seungho! Jangan mendekat.” Sunhwa mengambil pisau di saku celananya.
“mau apa kau dengan pisau itu?!” seungho berusaha menenangkan sunhwa. “itu sangat berbahaya...lebih baik,jauhkan pisau itu darimu...”
“nggak seungho. Lebih baik aku mati dari pada aku harus menggugurkan kandungan ini.”
“tapi itu berbahaya sunhwa!”
Sunhwa dan seungho saling berpandangan di tengah situasi yang sulit.
“baiklah... aku akan tanggung jawab.” Kata seungho mengalah.
“benarkah?”perlahan sunhwa menghampiri seungho.
“ya,aku sangat mencintaimu sunhwa. Aku gak mau kehilangan kamu... dan bayi kita...”
“seungho. Jadi kamu benar-benar lebih mencintaiku dari pada hyosung?”
“benar... sekarang berikan pisau itu kepadaku... itu sangat berbahaya,sunhwa...”
Sunhwa memberikan pisaunya kepada seungho. Seungho memeluk sunhwa yang menangis bahagia di depannya. Namun tiba-tiba sunhwa terjatuh. Dadanya berlumuran darah. Seungho menusuk sunhwa tepat di jantungnya.
“setelah aku pikir, kau lebih baik mati saja... sejak awal aku mencintai hyosung bukan kamu,sunhwa...” seungho melangkah pergi meninggalkan sunhwa yang tergeletak di taman. “maafkan aku sunhwa...” kata seungho tersenyum penuh arti...

_end_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar